SAMPAH DI GUNUNG MERAJALELA
Written by: Asri Nurfitriani
(Gambar: travel.detik.com)
Mendaki gunung kini kian digandrungi seiring popularitas media sosial. Semakin banyak orang yang mendaki gunung, beragam foto orang sambil memegang tulisan tertentu dipuncak gunung kerap kali meninggalkan sampah kertas yang mengotori puncak gunung. Sayangnya,hal ini tidak dibarengi dengan kesadaran pelestarian lingkungan oleh pendaki, di area pegunungan sering ditemukan sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Nyaris semua gunung di Indonesia memiliki permasalahan sampah saat ini. Mengatasi masalah itu, banyak komunitas pendaki gunung yang mengkampanyekan gerakan “Gunung bukan Tempat Sampah” dengan aksi bersih-bersih di gunung, tetapi masih banyak pendaki yang tidak peduli.
Biasanya mendaki gunung membutuhkan waktu 2-3 hari dan selama itu perbekalan yang di bawa mayoritas makanan instan yang menghasilkan cukup banyak sampah. Ditambah dengan pengolahan sampah yang buruk, permasalahan sampah di gunung semakin sulit diatasi.
Salah satu cara untuk meminimalisir sampah di gunung menurut saya adalah mengikuti cara pendakian gunung di Nepal, dengan cara para pendaki mendepositkan sejumlah uang sebelum mendaki yang nantinya dapat ditukar kembali dengan sampah yang mereka bawa. Hal ini dilakukan agar pendaki lebih bertanggung jawab atas sampahnya. Para pendaki gunung dan calon pendaki masih perlu banyak edukasi agar lebih mau menjaga dan menghargai alam.
Komentar
Posting Komentar