Menyatukan 5 kepala, 5 faham, 5 karakter, 5 hati wanita .
September 2013 lalu, saya pertama bertemu dengan keempat wanita cantik dan baik hatinya, Pucha Hervina, Anna Sabhawana, Annisa Nur Satwika, dan Dinda Aryani Gantini . 2 tahun menjalin persahabatan, sulit untuk yang baru saja saling mengenal, kami memang tidak saling mengenal satu sama lain namun kemudian kami dipersatukan dalam satu kelas, dan pertemuan pertama itu membuat kami dekat hingga sekarang.
1 tahun berselang, Kerja kelompok bareng, makan bareng, karoke bareng, ketawa bareng, jalan bareng, hubungan kami berlangsung baik-baik saja. Belum ada pertikaian yg begitu berarti, perbedaan pendapat? Wajar saja dan maklumlah menyatukan 5 kepala wanita itu lebih dari sekedar sulit. Sampailah kemudian dimana tragedi dan kasus-kasus kecil terjadi merusak hubungan persahabatan kami. Kesulitan ini terutama dilalui saya pribadi, entah apa jadinya kalau saya bukan lahir dari keluarga yang sudah terbiasa dengan santai menghadapi bertubi-tubi permasalahan, kali ini saya tidak dapat sesantai itu. Ini harus diselesaikan! Hampir 1 bulan, saya berbicara seperlunya dengan mereka, bukan karena saya menjauh, tapi ada sesuatu hal yang membuat kami menjadi sedikit berjarak.
Sebagai yg lebih tua, saya hanya ingin masalah ini segera selesai, kembali normal, dan tidak ada lagi pergunjingan-pergunjingan. Setelah hampir 1 bulan berselang, kami memutuskan untuk bicara, sebagai sesama wanita, dari hati ke hati. Itu sudah lebih dari cukup. Saya tidak merasa tersudut atau terpojokan, saya hanya menempatkan diri sebagai seseorang yg tidak luput dari kesalahan. Saya hanya berusaha meminta maaf dan ingin memperbaiki semuanya, siapa yg salah? Saya? Mereka? Atau dia? Tidak ada! Ini murni karena saya harus menjalankan skenario Allah yg sudah Allah tulis dan digariskan untuk saya.
Saling memaafkan adalah upaya kami memulai semuanya kembali menjadi seperti sedia kala, sakit dan sulit sekali mengingat hari dimana saya seperti tidak memiliki siapa-siapa pada malam itu. Malam perbincangan serius kami yang berakhir lebih indah dari harapan saya. Tapi kabar buruk kemudian kembali menimpa saya, Gusti kekasih saya, tepat malam itu dilarikan ke UGD rumah sakit oleh ibunya karena mengalami gangguan pencernaan, airmata saya yg telah terhenti kemudian seketika kembali membanjiri pipi saya, namun kala itu permasalahan kami selesai, mereka memeluk saya dan mendoakan yg terbaik untuk kondisi kekasih saya.
Esok hari, saya melihat awan lebih cerah dari biasanya. Kami berlima bertemu dan hanya bisa saling memandang dan saya peluk mereka satu persatu setibanya mereka di depan kelas seperti biasa menunggu dosen tiba di jam kuliahnya. Hari itu saya merasa jauh lebih lega, kesalahfahaman yg telah diluruskan. Persahabatan yg kemudian menjadi jauh lebih erat dari sebelumnya. Terimakasih telah memberi 1 lagi nilai dan pengalaman berharga yg baru. Kini mungkin hubungan kami lebih dekat dibandingkan dengan org yg sudah bertahuntahun bersahabat. Kedekekatan yg tidak berlangsung begitu lama, karena kemudian kami terpisah peminatan di semester 5 ini, saya dan Pucha terpaksa kuliah malam karena jurusan PR yg kami pilih ditempatkan di malam hari, sementara Dinda, Annisa, dan Anna di kelas pagi dengan jurusan Broadcasting. Sedih sekali rasanya, tapi kedekatan kami detik ini telah dimulai kembali dengan ketulusan hati. Dan ikhlasnya rasa saling memaafkan dan memperbaiki diri satu sama lain.
Kami menyebut diri kami berlima adalah mumun, berasal dari Moon 5 yg pernah tercetus spontanitas entah apa maksudnya hahaha :DD
Belum lama ini, sebelum kami memulai hari baru di semester baru dan harus mulai membiasakan diri dengan tidak bersama akhirnya kami memutuskan untuk 'ngemol' menghabiskan waktu berlima sampai kaki pegal-pegal, i'll never forgot that day ;))
Kini tepat 2 tahun persahabatan ini, aku persembahkan sedikit catatan hati ini untuk kita, semoga kelak kita lebih bijak untuk melalui berbagai persoalan yg tengah menanti di hadapan mata kita, aku menyayangi kalian dengan hati ini, terimakasih telah menjadi adik-adik yg manis dan menyenangkan. Selamat 2 tahun moon 5~
I'd love to be ur 'kak' :'))
With love
Iphet
1 tahun berselang, Kerja kelompok bareng, makan bareng, karoke bareng, ketawa bareng, jalan bareng, hubungan kami berlangsung baik-baik saja. Belum ada pertikaian yg begitu berarti, perbedaan pendapat? Wajar saja dan maklumlah menyatukan 5 kepala wanita itu lebih dari sekedar sulit. Sampailah kemudian dimana tragedi dan kasus-kasus kecil terjadi merusak hubungan persahabatan kami. Kesulitan ini terutama dilalui saya pribadi, entah apa jadinya kalau saya bukan lahir dari keluarga yang sudah terbiasa dengan santai menghadapi bertubi-tubi permasalahan, kali ini saya tidak dapat sesantai itu. Ini harus diselesaikan! Hampir 1 bulan, saya berbicara seperlunya dengan mereka, bukan karena saya menjauh, tapi ada sesuatu hal yang membuat kami menjadi sedikit berjarak.
Sebagai yg lebih tua, saya hanya ingin masalah ini segera selesai, kembali normal, dan tidak ada lagi pergunjingan-pergunjingan. Setelah hampir 1 bulan berselang, kami memutuskan untuk bicara, sebagai sesama wanita, dari hati ke hati. Itu sudah lebih dari cukup. Saya tidak merasa tersudut atau terpojokan, saya hanya menempatkan diri sebagai seseorang yg tidak luput dari kesalahan. Saya hanya berusaha meminta maaf dan ingin memperbaiki semuanya, siapa yg salah? Saya? Mereka? Atau dia? Tidak ada! Ini murni karena saya harus menjalankan skenario Allah yg sudah Allah tulis dan digariskan untuk saya.
Saling memaafkan adalah upaya kami memulai semuanya kembali menjadi seperti sedia kala, sakit dan sulit sekali mengingat hari dimana saya seperti tidak memiliki siapa-siapa pada malam itu. Malam perbincangan serius kami yang berakhir lebih indah dari harapan saya. Tapi kabar buruk kemudian kembali menimpa saya, Gusti kekasih saya, tepat malam itu dilarikan ke UGD rumah sakit oleh ibunya karena mengalami gangguan pencernaan, airmata saya yg telah terhenti kemudian seketika kembali membanjiri pipi saya, namun kala itu permasalahan kami selesai, mereka memeluk saya dan mendoakan yg terbaik untuk kondisi kekasih saya.
Esok hari, saya melihat awan lebih cerah dari biasanya. Kami berlima bertemu dan hanya bisa saling memandang dan saya peluk mereka satu persatu setibanya mereka di depan kelas seperti biasa menunggu dosen tiba di jam kuliahnya. Hari itu saya merasa jauh lebih lega, kesalahfahaman yg telah diluruskan. Persahabatan yg kemudian menjadi jauh lebih erat dari sebelumnya. Terimakasih telah memberi 1 lagi nilai dan pengalaman berharga yg baru. Kini mungkin hubungan kami lebih dekat dibandingkan dengan org yg sudah bertahuntahun bersahabat. Kedekekatan yg tidak berlangsung begitu lama, karena kemudian kami terpisah peminatan di semester 5 ini, saya dan Pucha terpaksa kuliah malam karena jurusan PR yg kami pilih ditempatkan di malam hari, sementara Dinda, Annisa, dan Anna di kelas pagi dengan jurusan Broadcasting. Sedih sekali rasanya, tapi kedekatan kami detik ini telah dimulai kembali dengan ketulusan hati. Dan ikhlasnya rasa saling memaafkan dan memperbaiki diri satu sama lain.
Kami menyebut diri kami berlima adalah mumun, berasal dari Moon 5 yg pernah tercetus spontanitas entah apa maksudnya hahaha :DD
Belum lama ini, sebelum kami memulai hari baru di semester baru dan harus mulai membiasakan diri dengan tidak bersama akhirnya kami memutuskan untuk 'ngemol' menghabiskan waktu berlima sampai kaki pegal-pegal, i'll never forgot that day ;))
Kini tepat 2 tahun persahabatan ini, aku persembahkan sedikit catatan hati ini untuk kita, semoga kelak kita lebih bijak untuk melalui berbagai persoalan yg tengah menanti di hadapan mata kita, aku menyayangi kalian dengan hati ini, terimakasih telah menjadi adik-adik yg manis dan menyenangkan. Selamat 2 tahun moon 5~
I'd love to be ur 'kak' :'))
With love
Iphet
Komentar
Posting Komentar